Kamis, 31 Oktober 2013

masalah - masalah di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Kabupaten Bulungan atau yang disebut Tanjung Selor, ada beberapa hal yang menurut saya menjadi masalah. Beberapa diantaranya: 1. Masalah perkebunan sawit. Perkebunan sawit di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara, sering bentrok dengan masyarakat desa setempat. Bentrok atau masalah yg sering muncul ialah lahan yg digarap masuk lahan/tanah adat tanpa seizin masyarakat/kepala adat setempat, lahan masyarakat yang diambil tanpa seizin masyarakat. Contoh: desa pimping. Awal perkebunan sawit masuk, sistem yang dibangun ialah mereka bermitra dengan aparat desa, kep.adat n tokoh2 adat. Dengan berjanji akan memberi fasilitas kpd masyarakat. Memang sebagian perusahaan melakukan atau menepati janji mrk. Namun ada juga yg tidak. Yang bahayanya jika janji tsb tidak dipenuhi, maka yg rugi adalah masyarakat, krn mrk yg memberi lahan mrk utk digarap perusahan sawit. Terkadang juga masyarakat mempprotes kpd perusahaan,namun krn sistem yg dibangun (bermitra dgn org2 penting di desa), maka protes tsb tidak di hiraukan. Bahkan parahnya, ada masyarakat menuntut hak mrk yg dijanjikan oleh perusahaan. Dan tuntutan tsb disampaikan kpd kep.desa n adat, spy mrk menyampaikan kpd pihak perusahaan. Namun yg terjadi malah masyarakat tsb di denda (adat dayak). Masih banyak lagi masalah yg muncul di masyarakat desa, yg berkaitan dengan perusahaan sawit. Intinya, kami hanya meminta pihak pemerintah meninjau kembali izin2 perusahaan tsb. Krn prrusahaan sebagian mrk merugikan masyarakat. Atau tidak, pemerintah daerah/kep.daerah langsung turun tangan memdengar aspirasi/pendapat masyarakat mengenai perusahaan sawit yg ada di a mrk masing2. 2. Di Kabupaten Bulungan Tanjung Selor Kalimantan Utara, tes CPNS di hari minggu. Bukankah hari minggu itu adalah hari libur nasional(tanggal merah)dan bukan kah hari minggu itu adalah hari dimana umat nasrani beribadah? Yang lucunya dan membuat agak sedikit geregetan(bukan emosi), tes tsb diadakan jam 8 pagi, sementara ibadah nasrani jam 9. Kalau memang mau diadakan tes hari minggu,kenapa tidak jam 2 atau 3 sore. Atau kalau mau extreem knp gk malam? Padahal kalau saya pikir bisa aja tes diantara hari senin - sabtu. Knp hari minggu? Dimana etika,moral pancasila kita? Mewkipun tidak sering, tapi ini dampaknya besar. Alhasil umat nasrani harus memilih... Jadi tolong pemerintah menyikapi masalah ini yg ada di kab.bulungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar